BAB
7
STUKTUR
PRODUKSI,DISTRIBUSI,PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
A. STUKTUR PRODUKSI
Struktur produksi adalah logika proses
produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan
pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan
dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat
menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.
Berdasarkan lapangan usaha struktur produksi nasional terdiri dari sebelas
lapangan usaha dan berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor,
yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier.
Perubahan struktur produksi dapat
terjadi karena :
v Sifat manusia
dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang
pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
v Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
v Semakin
meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur produksi nasional pada awal
tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh peranan sektor primer, tersier,
dan industri. Sejalan dengan semakin meningkatnya proses pembangunan ekonomi
maka pada akhir Pelita V atau kedua, struktur produksi nasional telah bergeser
dari dominasi sektor primer menuju sektor sekunder.
Overview of Production System
Produsen
adalah penghasil produk dan konsumen adalah pemakai produk. Perusahaan atau
produsen akan melakukan Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar
akan sangatlah penting untuk suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan
menciptakan produk yang akan dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga akan mencari
informasi barang apa saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh konsumen sehingga
perusahaan dapat melakukan informasi pasar dan memproduksi dengan tepat.
1.
Customer sales & Forecasts
Perusahaan akan melakukan suatu
aktivitas yang bertujuan untuk memperkirakan besarnya permintaan konsumen
terhadap produk yang nantinya akan dijual kepada konsumen. Perkiraan dilakukan
agar perusahaan dapat mengetahui berapa kira-kira besar permintaan akan produk
yang akan dibuat.
2. Finance
Keuangan perusahaan haruslah
tercatat dengan rapi dan teliti karena data keuangan perusahaan akan digunakan
untuk proses produksi, pengembangan perusahaan, gaji,modal, biaya bahan baku,
biaya sewa, pengembangan dan pengendalian kualitas, biaya distribusi, biaya
produksi dan anggaran lain. Perusahaan harus dapat mengelola keuangan
perusahaan dengan baik agar dapat keuntungan yang diperoleh maksimal dengan
meminimalkan pengeluaran perusahaan.
3. Design
Engineering
Dalam suatu perusahaan perancangan
suatu produk sangatlah penting untuk dilakukan. Produk dirancang dengan suatu
teknik yang sesuai dengan permintaan pasar. Dalam perancangan, produk akan
dibuat dengan kesesuaian atau spesifikasi produk yang menarik dengan
pengembangan yang optimal dan kualitas yang terjamin sehingga menghasilkan
produk dengan reliabilitas produk, kemampuan pelayanan, ketangguhan dan
kesesuaian manfaat produk dalam kebutuhan konsumen. Tujuan teknik perancangan adalah mengurangi biaya produksi dengan
tetap menjaga fungsi dan kualitas yang diinginkan dengan mengoptimalkan
rancangan suatu produk hingga pabrikasi dengan standard mutu dan spesifikasi
serta kualitas baik.
4. Research
& Development
Research terhadap sebuah produk yang
akan diproduksi adalah salah satu faktor menentukan kualitas produk. Produk
akan diteliti dan dikembangkan sebelum sampai ke konsumen. Proses ini meliputi
perancangan, pengujian dan perancangan kembali untuk menentukan produk baru
yang akan diproduksi. Suatu produk akan dikatakan berkualitas apabila memiliki
spesifikasi dan mutu yang berstandard.
5. Production
Planning Control (PPC)
Perencanaan pengendalian produksi
meliputi proses perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain
serta modal yang diperlukan untuk memproduksi dalam periode tertentu yang
selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai proses produksi. PPC megatur
aliran material dari proses produksi mulai bahan mentah sampai produk jadi
bahkan sampai produk diterima konsumen. Dengan melakukan PPC yang optimal
perusahaan akan mendapatkan keuntungan maksimal serta menguasai pasar tertentu.
6. Inventory
Control
Inventory control adalah unsur
penting dalam operasional perusahaan dan secara terus-menerus diperoleh, diubah
dan nantinya akan dijual kembali. Perusahaan harus dapat mengendalikan biaya
inventory karena biaya ini memakan 40-50% biaya produksi. Biaya inventory harus
diminimalkan sehingga perusahaan mendapat keuntungan yang maksimal dari
produksi.
7. Purchasing
& Procurement
Pembelian terhadap bahan baku dan
mesin harus disesuaikan terhadap permintaan produk yang dibuat. Dalam hal ini
dibuat daftar permintaan bahan baku dan mesin sehingga biaya tetap terkontrol.
Vendor (pemasok barang dan mesin) akan mengirim barang dan mesin sesuai dengan
permintaan perusahaan.
8. Manufacturing
System
Sistem yang melakukan konversi bahan
mentah menjadi barang jadi sesuai dengan desain produk didasarkan pada
keinginan konsumen sehingga terjadi pertambahan nilai yang lebih tinggi dengan
bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.
9. Inspection Quality Control
Inspection Quality Control adalah
Suatu usaha untuk memastikan apakah hubungan komponen dalam hal mutu dapat
terjamin, untuk mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan agar sesuai
dengan spesifikasi dan standard mutu produk yang ditetapkan. IQC dilakukan
setelah produk selesai dibuat atau diproduksi.
10.
Distribution
Distribusi adalah suatu penyaluran
barang dari produsen ke konsumen. Penyaluran akan produk dilakukan setelah
proses produksi dan pengendalian kualitas terhadap produk selesai. Biaya distribusi
meliputi biaya angkut(transport), biaya pergudangan bila dibutuhkan penyimpanan
barang terlebih dahulu. Biasanya biaya biaya diatas sangat diminimalisir supaya
biaya produksi tidak tinggi atau dengan kata lain perusahaan dapat mendapat
keuntungan yang maksimal dengan efisiensi biaya produksi. Perusahaan akan
mendapatkan keuntungan maksimal bila perusahaan dapat melaksanakan siklus
diatas secara baik.
.
B.
PENDAPATAN NASIONAL
.
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang
disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai
suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi,pengeluaran atau
pendapatan yang dihasilkan dari semua prilaku/sektor ekonomi dari suatu negara
dalam waktu kurun tertentu.
Pendapatan nasional sering
dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal:
Ø Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan
perekonomian suatu negara.
Ø Mengukur keberhasialn suatu negara dalam mencapai
yujuan pembangunan ekonominya.
Ø Membandingkan tingkat kesejahtraan masyarakat suatu
negara dengan negara lainnya.
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu
negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya
selama satu tahun.
Konsep
Berikut adalah beberapa konsep
pendapatan nasional
v Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic
Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama
satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah
negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal
yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari
GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Pendapatan nasional merupakan salah satu
ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.
v Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National
Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di
luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang
beroperasi di wilayah negara tersebut.
PNB = PDB + Pendapatan faktor
produksi luar negeri – Pembayaran Faktor produksi luar negeri
v Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National
Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal
(sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Depresiasi
v Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan
Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak
langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak Langsung
v Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan
perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah
pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan
(pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa
tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun
(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan
maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi
bekerja).
PI = NNI – Laba ditahan – Pembayaran
asuransi + Pendapatan bunga personal + Penerimaan Bukan balas jasa.
v Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak pendapatan prsonal.
Pendapatan Nasioanal per kapita
Pendapatan
per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata jumlah penduduk disuatu
negara pada suatu periode tertentu selama satu tahun. Biasanya digunakan untuk
melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita
ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasioanal (GNP atau GDP) dengan jumlah
penduduk di suatu negara (Indonesia).
Penghitungan
Pendapatan Nasioanal.
Pendapatan negara dapat dihitung
dengan tiga pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan
pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga,
dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.Y = r + w + i + p
2)
Pendekatan produksi, dengan cara
menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai
produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang
jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x
P2) + (Qn x Pn) ......]
3)
Pendekatan pengeluaran, dengan cara
menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan
pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh
empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan
selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M). Y = C + I +
G + (X-M). Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut : g
= {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil
tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin. Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Manfaat
Selain bertujuan untuk mengukur
tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci
mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu
periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain,
diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data
pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi
negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya,
berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan
negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan
sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Faktor
yang memengaruhi
Ø Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai
dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan
barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan
atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan
pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Ø Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total
untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological
consumption yang membahas
tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
Ø Investasi
Pengeluaran untuk investasi
merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Ssumber :
·
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar