BAB 6 PETA PEREKONOMIAN
INDONESIA
Letak geografis suatu wilayah adalah
keberadaan posisi wilayah tersebut sesuai dengan bentuk dan letaknya di bumi.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di
kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan
luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Berdasarkan gambar
di atas dapat diketahui bahasa dilihat secara geografis, wilayah Indonesia
terletak pada posisi yang strategis dan menguntungkan karena beberapa alasan
sebagai berikut :
a. Letak Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia.
b. Letak Indonesia di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Beberapa keuntungan yang diperoleh berdasarkan letak
geografis Indonesia, antara lain sebagai berikut.
-
Indonesia
yang terletak di antara dua benua dan dua samudra memungkinkan menjadi
persimpangan lalu lintas dunia, baik lalu lintas udara maupun laut.
-
Indonesia
sebagai titik persilangan kegiatan perekonomian dunia, antara perdagangan
negara-negara industri dan negara-negara yang sedang berkembang. Misalnya
antara Jepang, Korea, dan RRC dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan
Eropa.
Karena letak geografisnya pula Indonesia mendapat
pengaruh berbagai kebudayaan dan peradaban dunia, serta secara alami
dipengaruhi oleh angin musim. Indonesia mempunyai iklim tropic basah yang
dipengaruhi oleh angin muson barat dan muson timur. Sekitar bulan Oktober-April
angin muson bertiup dari Asia ke Australia yang membawa banyak uap air dari
Samudra Pasifik sehingga menimbulkan musim hujan. Sekitar bulan April-Oktober
angin muson bertiup dari Australia ke Asia yang sedikit membawa uap air dari
Samudra Hindia sehingga menimbulkan musim kemarau. Iklim yang dimiliki ini
menyebabkan Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk
hasil bumi dan industri menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian
diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produk Indonesia tersebut untuk
memenangkan persaingan di pasar lokal maupun dunia.
Pengaruh musim tersebut di atas menyebabkan Indonesia
menjadi negara agraris. Pertanian di Indonesia maju pesat dan banyak
menghasilkan beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kopi, gula,
tembakau, dan lain-lain yang sangat berguna bagi kemakmuran dan keberlangsungan
penduduk Indonesia, secara ekonomi juga menjadi peluang untuk berperan serta
dalam perdagangan internasional. Letak geografis Indonesia mempunyai pengaruh
terhadap aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek budaya
a. Pengaruh aspek ekonomi
Sebagai bangsa yang hidup di wilayah persimpangan
kegiatan perekonomian dunia, Indonesia tentu akan terlibat dalam kegiatan
tersebut. Keikutsertaannya akan memberi dampak yang positif bagi negara dalam
rangka meningkatkan prokdutivitas ekonomi dan menambah sumber-sumber pembiayaan
bagi pembangunan nasional. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan kekayaan
alam yang ada, Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat
dikembangnya sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun untuk
pasar internasional.
b. Pengaruh sosial
Letak Indonesia berpengaruh juga terhadap bidang
sosial. Letaknya yang strategis memudahkan bangsa Indonesia berhubungan dengan
bangsa-bangsa lain sehingga proses interaksi sosial lebih dinamis.
c. Pengaruh kebudayaan
Wilayah Indonesia yang terdiri atas
ribuan pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. Kondisi tersebut melahirkan keanekaragaman bahasa, suku,
agama, dan kebudayaan. Keragaman tersebut menjadi kekhasan dan daya tarik
tersendiri bagi pihak-pihak luar serta memperkaya kebudayaan nasional.
Keanekaragaman ini dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan melalui
industri pariwisata.
Keadaan geografis Indonesia dapat
menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian kita, dan
sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian kita. Jika
sumber daya yang ada di setiap pulau hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat
saja. Demikian pula juga jika masih banyak pihak luar yang secara ilegal
mengambil kekayaan alam Indonesia di berbagai kepulauan, yang secara geografis
memang sulit untuk dilakukan pengawasan seperti biasa. Dengan demikian dituntut
koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengamankan kepulauan Indonesia
tersebut dari pihak-pihak yang tidak berhak mendapatkannya.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan
tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita,
yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana
pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan
ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun
saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor
Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat
menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain
minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi,
timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis adalah letak suatu
wilayah dipandang dari kedudukan garis lintang dan garis bujur. Letak wilayah
Indonesia dari segi astronomis adalah di antara 6ºLU- 11ºLS dan antara 95º BT-
141ºBT. Berdasarkan letak tersebut, Indonesia memiliki iklim tropis. Dengan
posisi wilayah Indonesia berada di antara garis lintang dan garis bujur, maka
wilayah Indonesia dilewati oleh garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah
garis khayal keliling bumi, terletak melintang pada nol derajat yang membagi
bumi menjadi dua belahan yang sama, yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi
Selatan. Beberapa tempat atau wilayah Indonesia yang dilewati oleh garis
khatulistiwa antara lain Bonjol (Sumatra Barat), Pontianak (Kalimantan Barat),
Tambu (Sulawesi Tengah), dan Halmahera (Maluku). Letak astronomis wilayah
Indonesia sangat berpengaruh terhadap keadaan iklim yang sangat menguntungkan,
seperti cukup mendapat air hujan, cukup memperoleh cahaya matahari sepanjang
tahun, dan angin yang bertiup rata-rata berkecepatan sedang. Suhu udara pun
tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Suhu udara rata-rata di
Indonesia sebesar 26ºC menyebabkan beberapa hal berikut ini :
a.
Terjadinya hujan zenithal, yaitu hujan yang disebabkan oleh naiknya udara
yang mengandung uap air ke angkasa secara tegak. Selanjutnya, mengalami
kondensasi karena pendinginan temperatur akhirnya turun menjadi hujan. Naiknya
udara tersebut karena adanya pemanasan di atas permukaan bumi sehingga udara
membumbung ke atas.
b. Batu-batuan lebih cepat melapuk.
c. Adanya berbagai macam tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tropis.
d. Adanya
sikap tertentu dari penduduk untuk menghadapi suhu udara tropis seperti
tecermin pada perumahan, pakaian, dan mata pencaharian.
Banyaknya
pulau di Indonesia akan menjadi kekuatan dan kesempatan, jika pulau-pulau yang
sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya akan hasil-hasil bumi
dan tambang, dapat diolah dangan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat
banyak.
Di pihak lain, banyak dan luasnya pulau menuntut suatu
bentuk perencanaan dan strategi pembangunan yang cocok dengan keadaan geografis
Indonesia tersebut. Strategi berwawasan ruang yang diterapkan pemerintah
tampaknya sudah cukup tepat untuk mengatasi masalah ini.
Mata Pencaharian
Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia,
dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa :
Pertama : mata
pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian
(agraris), yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian seperti pertanian,
perikanan, peternakan, dan sejenisnya.
Kedua, kontribusi
sektor pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolut masih
dominan, namun jika dibanding dengan sektor-sektor di luar pertanian
menampakkan adanya penurunan dalam presentase.Hal yang perlu diwaspadai dalam
sektor pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini
relatif tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing
dengan-dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain (industri misalnya),
sehingga sebagian masyarakat Indonesia yang memang bermata pencaharian di
sektor pertanian (desa) semakin tertinggal dari rekannya yang bekerja dan
memiliki akses di sektor industri (kota). Jika ini tidak segera ditindak
lanjuti, maka akan menjadi benarlah teori ketergantungan, bahwa spread effect
(kekuatan menyebar) akan selalu lebih kecil dari back-wash effect (mengalirnya
sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya).
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi
diantaranya adalah :
-
Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola
pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
-
Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian,
jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja
-
Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
-
Menunjang kegiatan transmigrasi.
Sumber Daya Manusia
Sebagai salah satu negara yang masih berkembang,
Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, di antaranya :
-
Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
-
Penyebaran yang kurang merata
-
Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur
penduduk, yang di tandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda
serta mutu penduduk yang masih relatif rendah. Pertumbuhan penduduk yang
akan menimbulkan banyak masalah bagi negara, jika tidak di ikuti dengan
peningkatan produksi dan efisiensi di bidang lainnya.
Tidak seimbangnya beban penduduk antara daerah itu akan berdampak terpusatnya modal di daerah tertentu saja. Dampak lainnya adalah mengumpulnya tenaga kerja di Pulau Jawa sehingga persaingan tenaga kerja (Penawaran) menjadi sangat tinggi. Rendahnya tingkat upah akan berakibat timbulnya kesengsaraan dan pengangguran dan tentu saja masalah kriminalitas akan semakin menggejala. Maka secara tidak langsung kondisi ini akan menyebabkan turunnya pertumbuhan industri dan secara otomatis akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara nasional. Tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
-
Penyelenggaraan program transmigrasi, sehingga
akan terjadi pemerataan sumber daya ke daerah-daerah yang masih
membutuhkan. Dengan program ini diharapkan para peserta transmigran dapat
meninggalkan ketidakproduktifan mereka, justru mereka mempunyai kesempatan
memperbaiki ekonomi mereka dengan mengembangkan daerah baru yang mereka
tempati.
-
Memperbaiki dan menciptakan lapangan-lapangan
kerja baru di daerah-daerah tertinggi sehingga penduduk sekitar tidak
perlu ke kota atau ke Pulau Jawa untuk bisa bekerja. Dengan demikian arus
urbanisasi dari desa ke kota, dari luar ke pulau Jawa dapat di kurangi.
Komposisi pendudukan yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Dengan demikian perlu dilakukan tindakan secepatnya untuk membekali dan mempersiapkan tenaga-tenaga kerja muda di Indonesia dengan pendidikan formal maupun informal, dengan ketrampilan dan pengetahuan yang sifatnya mendesak. Langkah-langkah yang akan dan telah di tempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
-
Meninjau kembali sitem pendidikan di Indonesia yang
masih bersifat umum (general), untuk dapat lebih disesuaikan dengan
disiplin ilmu khusus yang lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan.
-
Menciptakan sarana dan prasarananya pendidikan
yang lebih mendukung langkah pertama.
Adapun sasaran kebijaksanaan tenaga kerja di Indonesia
meliputi hal-hal berikut :
-
Memperluas lapangan kerja untuk dapat menyerap
pertambahan angkatan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.
-
Membina angkatan kerja baru yang memasuki pasar
melalui latihan ketrampilan untuk berusaha sendiri maupun untuk mengisi
lapangan kerja yang tersedia.
-
Membina dan melindungi para pekerja melalui
mekanisme hubungan kerja yang di jiwai oleh Pancasila dan UUD 1945
(Hubungan Industrial Pancasila), memperbaiki kondisi-kondisi dan
lingkungan kerja agar sehat dan aman serta meningkatkan kesejahteraan
pekerja.
-
Meningkatkan peranan pasar kerja, agar
penyaluran, penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja dapat menunjang
kegiatan pembangunan.
-
Memperlambat lajunya pertumbuhan penduduk dan
meningkatkan mutu tenaga kerja melalui usaha pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia sebagai bagian dari perencanaan tenaga kerja terpadu.
Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi
berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang-barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contoh termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik,
pembukaan lahan, atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya,
investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus :
-
PDB = C + I + G + (X-M)
Fungsi investasi pada aspek tersebut
dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin, dll) dan
investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan
dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada
pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, di mana tingkat bunga
yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal
tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika
suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana
tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi :
-
Sebagai sebuah keputusan yng rasional, investasi
sangat ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu tingkat pengembalian yang
diharapkan dan biaya investasi.
-
Tingkat Pengembalian yang diharapkan (Expected
Rate of Return).
-
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi
yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal
perusahaan.
1. Kondisi
internal perusahaan
Kondisi
internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, tersebut
berhumisalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan.
Ketiga aspek bungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
Artinya, makin tinggi tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi,
maka tingkat pengembalian yang diharapkan makin tinggi.
Selain
ketiga aspek teknis tersebut di atas, tingkat pengembalian yang diharapkan juga
dipengaruhi oleh factor-faktor nonteknis, terutama di Negara sedang berkembang.
Misalnya, apakah perusahaan memiliki hak dan atau kekuatan monopoli, kedekatan
dengan pusat perusahaan, dan penguasaan jalur informasi.
2. Kondisi
Eksternal Perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah
perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun
internasional. Jikan perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia
bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat
pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi,
kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi.
Kebijakan menaikkan pajak misalnya, diperkirakan akan menurunkan tingkat
permintaan akan agregat. Akibatnya, tingkat investasi akan menurun. Factor
sosial politik juga menentikan gairah investasi. Jika sosial polotik makin
stabil, investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan
(kondisi keamanan Negara)
Biaya Investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya
investasi adalah tingkat bunga pinjaman; Makin tinggi tingkat bunganya, maka
biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi makin menurun.
Namun, tidak jarang, walaupun
tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini
disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Faktor yang mempengaruhi
terutama adalah masalah kelembagaan. Misalnya, prosedur izin investasi yang
berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan
memperhitungkaan nilai waktu uang dari investasi makin mahal. Demikian halnya
dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum,
stabilitas politik, dan keadaan keamanan.
Upaya-upaya yang dapat digunakan untuk membantu
memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan adalah :
-
Lebih mengembangan ekspor komoditi non-migas,
sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari
sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahaan
peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi
yang akan diekspor tersebut.
-
Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang
memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang
menganut prinsip prioritas.
-
Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman
bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke
Indonesia.
-
Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem
perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah,
agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar
dalam rangka peningkatan produktifitas.
-
Sumber :
-
http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
- WWW.GOOGLE.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar