naga

naga
sekuat,sehebat dan sekeren dy

Kamis, 29 Maret 2012

sebuah karya ke empat

SAHABAT

ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis...,
maka kamu datang...,
membawa seribu alasan untuk bersama-sama
kita tersenyum kebahagiaan atas sesuatau yang berarti...

KARENA ENGKAU SAHABAT KU :)

sebuah karya ke tiga

fakta tentang cewe-cewe....

Cewe biasanya marah kalo di bilang gendut... walaupun tidak terlihat dari luar tetapi dalam hati mereka pasti ngedumel dan berkata "masa segini di bilang gendut", padahal memang gendut !

ada beberapa cara untuk menurunkan berat badan... "ini BENAR ADANYA" :

  1. lari pagi secara rutin..

    tidak perlu lama minimal 30 menit

  2. sarapan pagi itu penting..

    jangan terlalu banyak "yang penting perutnya di isi"

  3. hindari makan malam setelah jam 18.00

  4. dan jangan terlalu banyak air saat malam hari

  5. kurangi cemilan

  6. hindari cemilan yang tidak sehat

  7. jangan diet terlalu ketat

  8. selalu ceria,semangat dan selalu teesenyum :)

selamat mencoba....

ini juga bisa di lakukan oleh cowok-cwok :D

Sabtu, 17 Maret 2012

sebuah karya ke dua


Sebuah karya ke dua (saran)
Di setiap perssahabatan  pasti akan diselingi dengan pertengkaran baik hal kecil mau pun hal besar...
Dan hanya sahabat yang sejati yang mau memberikan dan mengatakan hal yang sebenarnya kepada temannya. Walaupun HAL SEBENARNYA itu sangat menyakitkan.
Tahukah kamu bahwa tidak semua teman mu mengenal engkau dan tidak semua teman mu mengerti engkau... seperti sahabatmu mengerti engkau....
Jadi.... pertahankanlah persahabatan kalian sampai akhir menutup mata.. :) god bless you :)

bab 14 perekonomian indonesia


BAB 14 INVESTASI DAN PENANAMAN MODAL
SUB BAB : INVESTASI
 Investasi (Penanaman Modal) adalah pengeluaran atau perbelanjaan                                     penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Definisi Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri :                                                                  Penanam Modal Dalam Negeri adalah Bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda yang dimiliki oleh negara maupun swasta yang berdomisili di Indonesia, yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan sesuatu usaha.”

 Sedangkan berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
            Penanam Modal Dalam Negeri adalah Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.”

Definisi Penanam Modal Asing (PMA) berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 1970 tentang Penanam Modal Asing.
            “Penanam Modal Asing adalah Penanaman Modal Asing secara langsung yang dilangsungkan atau berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1967 tentang Penanam Modal Asing dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung menanggung resiko di penanaman modal tersebut.”
Sedangkan berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Penanam Modal Asing adalah Kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Peranan Investasi (penanaman modal)  Dalam Meningkatkan PNB (Pendapatan Nasional Bruto)
Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan suatu nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan oleh luar negeri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari Negara lain yang digunakan didalam Negara tersebut.
Indicator utama dalam PNB adalah mengukur tingkat kesehatan ekonomi suatu kawasan. Cara mengukurnya yaitu menurut besarnya perubahan PNB itu sendiri. Peningkatan PNB dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam negeri dan modal sendiri atau modal bersama.

Jumat, 16 Maret 2012

sebuah karya


SERIBU BANDING SATU
Dari beribu bintang..
            Hanya satu yang indah di pandang
Dari beribu bintang..
            Hanya satu yang paling terang
                        &
Dari seribu cowok ganteng..
            Hanya kamu yang paling ku sayang                                                                                                      
tes 123

Senin, 12 Maret 2012

bab 3 perekonomian indonesia


BAB 3
Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi   Indonesia
.     Amacam strategi pembangunan ekonomi yang meliputi :
·         Strategi Pertumbuhan
·         Strategi Pembangunan dengan pemerataan
·         Strategi Ketergantungan
·         Strategi yang berwawasan ruang
·         Strategi pendekatan kebutuhan pokok
1.Strateg Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
• Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat apada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
• Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle – down – effect ) pendistribusian kembali.
• Jika terjadi ketimpangan atau ketidak merataan hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
2. Strategi pembangunan dengan pemerataan                                                                         Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
3. Strategi ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
• Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya.
4. Strategi berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman yang mengemukan sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju karena kemampuan menyebar dari kayak ke miskin lebih daripda aliran dari miskin ke kaya. Mydrall tidak percaya bahwa keseimbangan kaya dan miskin akan tercapai sedangkan Hireschman percaya walaupun dalam jangka panjang.                                                                                         5. Strategi Pendekatan kebutuhan pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
B. Faktor – factor yang mempengaruhi pemilihan strategi pemilihan strategi pembangunan ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi digunakan dalam proses pembangunan sangat mempengaruhi oleh pertanyaan ‘ Apa tujuan yang hendak di capai…?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptkan masyarakat yang mandiri, maka strategi yang akan dipakai adalah strategi ketergantungan. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan maka strategi yang berwawasan ruang yang akan dipergunakan.
C. Strategi pembangunan ekonomi di Indonesia
Pada awal orde baru strategi pembangunan di Indonesia lebih di arahkan pada tindakkan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar terutama dalam menekan laju inflasi yang sangat tinggi ( Hyper inflasi ).
Strategi – strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran – sasaran dan titik berat setiap Repelita, yakni :

• Repelita. A
Meletakkan titik berat pada sector pertanian dan industry yang mendukung sector pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

• Replita.B
Meletakkan titik berat pada sector pertanian dengan meningkatkan industry yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

• Replita.C
Meletakkan titik berat pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

• Replita.D
Meletakkan titik berat pada sector pertanian untuk melanjutkan usaha – usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industry yang dapat menghasilkan mesin – mesin industry itu sendiri, baik industry ringan yang akan terus dikembangan dalam replita – replita selanjutnya melertakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.                                                                                                                                      D.
Fungsi/Manfaat Perencanaan                                                                                                              yaitu sebagai penuntun arah, minimalisasi Ketidakpastian, minimalisasi inefisiensi sumber daya, dan penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas. Adapun syarat perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
  1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
  2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
  3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.
  4. Masalah-masalah yang dihadapi.
  5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.
  6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
  7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
  8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya
F. Periode perencanaan pembangunan
  • Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP nasional diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/Lembaga, disebut juga Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL), adalah dokumen perencanaan kementerian/lembaga untuk periode 5 (lima) tahun.
  • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, disebut juga Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
  • Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, disebut juga Rencana Kerja Pemerintah (RKP), adalah dokumen perencanaan Nasional untuk periode 1 (satu) tahun.
  • Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, disebut juga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
  • Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, disebut juga Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL), adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun.
  • Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, disebut juga Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 1 (satu) tahu

bab 2 perekonomian indonesia


BAB 2
Pengertian Sistem Perekonomian                                                                                                            Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
   Sejarah perkembangan
  • 1950-1959              : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
  • 1959-1966              : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)
  • 1966-1998              : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
  • 1998-sekarang        : Sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya    cenderung liberal                                                                                                                 Perkembangan perekonomian indonesia sebelum order baru                                                                                                                                                 Awal perkembangan pereokonomian indonesia menganut sistem ekonomi pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian libelaris dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak libelaris dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak pereonomian di tahun 1960-an sampai masa orde baru.                                                                                                                                           Faktor-faktor penyebab beberapa sistem perekonomian Indonesia adalah :
  • Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitik beratkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
  • Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
  • Adanya kecenderunagn terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :                                                                                                                    #Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai eksport kita.                                                                                                                                                                #Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek mercu suar.
Para Pelaku Ekonomi di Indonesia
Jika dalam ilmu ekonomi mikro mengenal tiga pelaku ekonomi yaitu :
1. Pemiliik faktor produksi
2. Konsumen
3. Produsen
Lalu dalam ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
1. Sektor rumah tangga
2. Sektor swasta
3. Sektor pemerintah, dan
4. Sektor luar negeri
Dalam perekonomian indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok yaitu :
koperasi —–> sektor swasta ——> sektor pemerintah
Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Setelah orde baru mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang diinginkan oleh rakyat Indonesia. Setelah begitu sulit melalui masa penuh tantangan. Dan pada akhirnya para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.
BUMN
·         BUMN sebagai Badan Usaha Milik Negara sering ditafsirkan bahwa negara berkuasa penuh terhadap kinerja BUMN.  Sehingga BUMN menjadi tergan-tung kepada siapa yang memerintah dan yang menjalankannya.
§  BUMN menjadi fokus perhatian masyarakat, karena adanya gap antara fasilitas yang dimiliki BUMN dengan harapan masyarakat.
§  BUMN beroperasi dengan dukungan fasilitas penuh (modal, perlakuan, sektoral). Sedangkan masyarakat sangat berharap mendapatkan manfaat dari keberadaan BUMN yang belum bisa terpenuhi secara optimal.
Struktur Organisasi BUMN :
§  Pemilik : Pemerintah RI yang diwakili Menteri Keuangan dan Menteri Negara Investasi dan   BUMN
§  Komisaris : Para pejabat Departemen Keuangan, Kementerian Negara Investasi dan BUMN dan departemen lainnya
§  Direktur : Diisi orang-orang yang memiliki latar belakang beragam
§  Hukum : Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT)
Kekuatan BUMN :
a.       Jumlah Dan nilai aset yang besar
b.      Posisi Dan bidang usaha yang strategis
c.       Akses ke kekuasaan lebih besar
d.      Akses ke sumber pendanaan, khususnya Bank pemerintah lebih besar
e.       Perlakuan birokrasi berbeda dengan swasta
f.       Definisi negara sebagai pemilik dan pemerintah sebagai regulator sulit untuk dipisahkan dan melekat pada BUMN itu sendiri.
§  Kelemahan BUMN :
a.       Keterlibatan birokrasi dengan kepentingannya menimbulkan penyimpang-an policy direction yang merugikan BUMN sendiri
b.      Policy direction yang merugikan timbul karena adanya kepentingan elite BUMN yang ditampilkanmelalui formal policy
c.       Birokrat di BUMN sulit membedakan dirinya sebagai birokrat atau profe-sional perusahaan, sehinggamenimbulkan political cost yang sulit diukur
d.      Aset yang besar dan tidak disertai utilitas optimal berakibat over-investment dan pemborosan yang membebani BUMN itu sendiri
e.       Kemudahan dari negara adalah bentuk subsidi yang setara dengan cost bagi rakyat banyak
f.       Perlakuan istimewa negara kepada BUMN menjadikannya tidak peka terhadap lingkungan usahanya, lemah dalam persaingan, tidak lincah dalam bertindak, lamban mengambil keputusan, sehingga hilangnya momentum yang berakhir pada kerugian
g.      Privileges yang diberikan birokrasi harus dikompensasi dengan memberi-kan kemudahan kepada pihak lain melalui policy direction yang menjadi political cost bagi BUMN.
h.      Keterlibatan birokrasi dalam BUMN yang berlangsung lama sering menyulitkan direksi untuk bertindak objektif.
§  BUMN sebagai development agent boleh boros atas nama pembangunan, sehingga manajemen memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi.
§  BUMN memiliki strategic position atau natural monopoli, sehingga revenue bersumber dari captive market yang jarang dimiliki oleh swasta.
§  Kebocoran dan penyimpangan yang muncul di BUMN :
a.       Munculnya pos pengeluaran fiktif untuk menampung political cost
b.      Lahirnya biaya yang tidak relevan dengan core business BUMN
c.       Biaya-biaya yang dikeluarkan tidak mengandung kewajaran dari aspek bisnis normal yang berakibat BUMN terjebak bisnis berbiaya tinggi.
Over investment yang terus menerus menimbulkan cost yang terus menerus ditanggung selama hidup BUMN.
§  Rekontruksi BUMN :
1.      berbagai bentuk, praktik dan pola-pola yang menimbulkan political cost harus dihilangkan atua diminimumkan
2.      Political will dari pemerintah untuk mengatasi sunguh-sungguh dan terencana
3.      Pemerintah harus menetapkan pola rekruitmen yang baku karena hingga saat ini belum ada pola rekruitmen yang jelas
·         Koperasi. Koperasi adl badan usaha yg berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
·         BUMN. Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yg permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adl karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum & Persero.
·         Perjan. Perjan adl bentuk badan usaha milik negara yg seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pd masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tdk ada perusahaan BUMN yg menggunakan model perjan karena besarnya biaya ukt memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
·         Perum. Perum adl perjan yg sudah diubah. Tujuannya tdk lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dgn status pegawainya sbg Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kpd publik (go public) & statusnya diubah menjadi persero.
·         Persero. Persero adl salah satu Badan Usaha yg dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dgn Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yg pertama adl mencari keuntungan & yg kedua memberi pelayanan kpd umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yg dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sbg pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
·         Perusahaan ini tdk memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah:
  1. Dipimpin oleh direksi
  2. Pegawainya berstatus sbg pegawai swasta
  3. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
  4. Tidak memperoleh fasilitas negara
  5. Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
  6. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yg dipisahkan yg berupa saham-sahamContoh perusahaan yg mempunyai badan usaha Persero
    1. PT Aneka Tambang (Persero)
    2. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
    3. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
    4. PT Pos Indonesia (Persero)
    5. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
    6. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
    7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
    8. T Garuda Indonesia (Persero)
    9. PT Angkasa Pura (Persero)
    10. PT Perusahaan Pertambangan & Minyak Negara (Persero)
    11. PT Tambang Bukit Asam (Persero)

bab 1 perekonomian indonesia


BAB 1
SISTEM                                                                                                                                                    Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian.                                                                                                  Suatu sistem adalah seperangkat komponen, yang saling berhubungan satu samalain, yang memiliki batas yang menseleksi baik macamnya maupun banyaknya input yang masuk dan output yang keluar dari sistem.                                                                                                                                                        Sistem Ekonomi, merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Hal ini mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.                                                                                                               .                                                        Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)                                                                                                Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.        
 Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
  1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
  2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
  3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
  4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
  5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
  6. Persaingan dilakukan secara bebas
  7. Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu :
  1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
  2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
  3. Munculnya persaingan untuk maju
  4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
  5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
  1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
  2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
  3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
  4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
 Sistem Ekonomi Campuran                                                                                                                  Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
  • Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
  • Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
  • Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
  • Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
  • Kebebasan berusaha
  • Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
  • Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
Kelemahan sistem ekonomi campuran
  • Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
  • Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem Ekonomi Kapitalis adalah system ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam system ini pemerintah dapat ikut campur atau tidak sama sekali dalam system ekonomi ini.
- Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :
  • Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
  • Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
  • Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
  • Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
  • Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk harga-harga.
  • Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. “The Invisible Hand” yang mengatur perekonomian menjadi efisien.
  • Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
-Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
  1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
  2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
  3. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis :
  1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik.
  2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas  (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).